Adil dan Beradab

Author :

Dua kata kunci di sila kedua Pancasila yaitu "adil dan beradab". Maknanya dalam pergaulan antar sesama manusia rakyat Indonesia hendaknya menegakkan keadilan dan menjadi manusia yang beradab.

Tegakkan keadilan meskipun langit akan runtuh. Jaga adab karena itulah yang membedakan manusia dengan binatang. 

Adil artinya tidak berpihak atau tidak berat sebelah. Contohnya pada pertandingan sepak bola, wasit harus berlaku adil, tidak memihak pada salah satu tim. Jika pertandingan antar negara maka wasit biasanya dari negara ketiga agar tidak ada pemihakan, tidak ada konflik kepentingan. Jika wasit dan salah satu tim dari negara yang sama maka tentu dia ingin memenangkan negaranya. Akhirnya wasit berat sebelah, tidak menegakkan aturan permainan secara adil. Jika yang melanggar tim negara lain maka tegas dan cepat meniup pluit bahkan memberi kartu kuning dan merah. Jika yang melanggar dari negaranya sendiri maka tidak tegas dan cenderung membiarkan.

Tentu kita ingin kehidupan hukum di Indonesia berjalan dengan adil. Kita ingin penegak hukum yaitu polisi, jaksa dan hakim berlaku adil. Siapapun yang melanggar hukum akan ditindak. Tidak melihat apakah pendukung atau oposisi pemerintah. Bahkan kepada teman sesama penegak hukum jika melanggar juga berani tegas dan sesuai ketentuan. Jangan sampai jika yang melanggar hukum polisi, jaksa atau hakim maka hukumannya sangat ringan.

Bagaimana kondisi penegakan hukum di Indonesia pada masa ini? Sepertinya masih banyak yang harus dibenahi untuk menuju penegakan hukum yang adil. Kasus penyiraman air keras Novel Baswedan yang dilakukan oleh oknum polisi dihukum sangat ringan. Kasus terakhir yaitu jaksa Pinangki yang juga dituntut sangat ringan. Masyarakat melihat mereka dituntut ringan karena bagian dari korps penegak hukum. Semoga hal ini bisa segera dibenahi. 

Semoga penegak hukum segera berbenah. Apalagi Kepolisian dengan Kapolri yang baru saja dilantik Presiden Jokowi. Ada harapan dari masyarakat agar kasus yang sedang ramai terkait rasisme dapat diproses dengan adil, cepat, tegas dan transparan. Juga kasus penembakan laskar FPI serta kasus lain seperti korupsi yang ditangani oleh KPK yang melibatkan Menteri dan petinggi partai. 

Selanjutnya kata kedua yaitu beradab. Berasal dari kata adab yang menurut wikipedia artinya norma atau aturan mengenai sopan santun dalam pergaulan antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Jika maknanya dikembangkan maka cakupannya meliputi adab kepada Allah, sesama manusia dan alam atau lingkungan.

Mencermati kondisi kehidupan masyarakat di masa sekarang ini sepertinya terjadi degradasi adab. Kehidupan dalam keluarga antara anak dan orang tua. Juga di sekolah antara murid dan guru. Norma sopan santun semakin terkikis.

Demikian pula di masyarakat luas dalam pergaulan antar kelompok dan golongan. Perbedaan pendapat khususnya di media sosial sering tak terkendali dan emosional. Apalagi di masa Pilkada atau Pilpres. Pola pikir bukan lagi "lawan berpendapat adalah teman berpikir" untuk mencari kebenaran. Biasanya yang terjadi adalah beda pilihan artinya bukan lagi teman. Maka kita saksikan banyak hubungan persahabatan bahkan keluarga menjadi renggan dan putus karena perbedaan pandangan politik.

Adab terhadap alam dan lingkungan juga perlu jadi perhatian. Bencana longsor dan banjir yang banyak terjadi akhir akhir ini karena adanya kerusakan hutan. Banjir bandang di Kalimantan Selatan belum juga surut  padahal sudah lebih 10 hari. Hal ini terjadi karena penggundulan hutan dan perubahan alih fungsi menjadi perkebunan. Juga pertambangan yang merusak alam.

Bencana alam berupa longsor dan banjir menjadi peringatan kepada manusia agar memperbaiki adabnya kepada lingkungan. Jangan merusak alam dengan menebang hutan tanpa perhitungan. Lakukan penghijauan dan reboisasi. Berpikirlah jangka panjang. Jangan wariskan alam yang rusak yang menjadi air mata kesedihan dan penderitaan. Wariskanlah alam yang tetap terpelihara, hutan yang hijau sebagai sumber mata air di masa kekeringan dan penjaga di musim hujan.

Makassar, 1 Februari 2021

Syamril

Previous PostMenjaga Harmoni
Next PostTiga Tanda Sukses Ramadhan
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR