Simak, Ungkapan Perasaan Para Guru TK Islam Athirah 2 Selama Pembelajaran Daring
Hari ini Selasa, 22 Desember 2020 merupakan H-1 penerimaan raport TK Islam Athirah 2. Seluruh tema dan sub-tema yang menjadi target pembelajaran pada semester ganjil telah terlaksana.
Hal ini tentu saja meninggalkan kesan mendalam bagi para anak didik, orang tua terutama para guru. Pasalnya, selama semester ganjil ini para guru dan anak belum pernah bertatap muka secara langsung melainkan hanya melalui virtual.
Kepala TK Islam Athirah 2, Rahmawati, S.Pd mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru atas upaya mereka mendukung proses pembelajaran selama masa pandemi.
"Proses belajar mengajar sudah kita lakukan selama satu semester untuk tahun pelajaran 2020/2021 ini dalam bentuk daring, terima kasih atas segala upaya yang telah teman-teman guru lakukan untuk mendukung proses pembelajaran selama masa pandemi" ungkap ummi Rahma (sapaan akrabnya).
"Tentu banyak hal yang menjadi pengalaman baru bagi rekan-rekan guru di TK Islam Athirah 2, semoga itu semua pengalam itu menjadi tantangan yang memotivasi kita semua untuk tetap semangat melakukan hal-hal baru agar anak didik TK Islam Athirah tetap bisa belajar dari rumah yang tentunya dengan bantuan ayah/bunda (orangtua) anak didik di semester genap nanti" tambahnya.
Wali kelas kelompok B (kelas Ar Rasyid) Nirwana, S.T. berbagi kesan selama mengawal pembelajaran daring. Ia mengungkapkan bahwa selama pembelajaran daring perasaan was-was kerap kali menghampirinya.
"Saya merasa was-was karena banyak indikator yang perlu kita capai namun semuanya telah kita lalui berkat kerjasama antar guru dan orang tua dalam mendampingi anak-anak melakukan pembelajaran secara maksimal" ungkapnya.
Ummi Nir (sapaan akrabnya) menambahkan bahwa berbagai tantangan kami para guru lalui bersama terutama persiapan stok kesabaran yang harus lebih besar. "Banyak rintangan yang kami para guru harus hadapi terutama dalam mempersiapkan proses pembelajaran yang menarik agar anak tetap semangat bangun pagi dan mau belajar meskipun di rumah dengan pertimbangan kegiatan belajar tersebut tidak membuat anak kecanduan gawai, seperti pemanfaatan video dengan durasi tertentu, mengirim prosedur kegiatan yang dapat orang tua dan anak lakukan bersama di dumah" tambahnya.
Asmiaty, S.Pd selaku wali kelas kelompok A (kelas Al Aziz) juga membagi kesannya. Ia mengungkapkan bahwa perasaannya campur aduk selama proses pembelajaran dari ini. "Perasaan saya campur aduk selama melakukan proses pembelajaran daring pada semester ganjil ini, ada senang dan sedihnya" ungkapnya.
Proses pembelajaran daring ini cukup memberi kesan yang tidak akan saya lupakan tambahnya. "Pembelajaran daring memilki kesan tersendiri dibanding dgn proses pembelajaran normal, banyak ilmu baru yg di dapatkan khususnya penggunaaan IT dan aplikasi tatap muka, yang dijadikan sarana dan media untuk berinteraksi dengan anak didik, hanya saja kedekatan emosional dengan anak jadi berkurang" jelasnya.
Wali kelas dari kelompok bermain (kelas Al Fattah), Rosmawati. B, S.Psi juga turut berbagi kesan selama melakukan proses pembelajaran via virtual. Ia merasa senang bisa memperoleh pengalaman baru. "Senang rasanya mendapat tantangan baru, sambil mencari model kegiatan yang dapat memahamkan anak tentang materi pembelajaran meskipun hanya melalui via virtual" katanya.
Tidak lupa Ummi Ros (sapaan akrabnya) berbagi tips dalam menciptakan pembelajaran yang menarik bagi anak "seorang guru harus bisa membekali diri dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini, salah satunya membuat materi pembelajaran melalui video pembelajaran yang bisa menarik minat anak untuk tetap semangat belajar meskipun bukan di sekolah" pungkasnya.
Kini para guru sedang disibukkan dengan persiapan pentas akhir semester yang dirangkaikan dengan penerimaan raport akhir semester ganjil anak yang akan diadakan besok.
Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang patut diapresiasi. Di masa sekarang, banyak orang yang memandang sebelah mata profesi guru karena proses pembelajaran yang dinilai memberatkan anak dan orang tua.
Namun di balik itu, para guru juga harus melakukan upaya lebih keras dan juga kesabaran ekstra mendengarkan keluhan para orang tua guna tercapainya tujuan pembelajaran.
Masa pandemi covid-19 banyak merubah situasi, kondisi dan kebiasaan namun tujuan dari segala aktivitas normal sebelumnya sama Oleh karena itu diperlukan upaya ekstra dalam menyusun strategi untuk mewujudkannya.
Penulis : Sri Rawanti, S.Pd, M.Pd (Tim Web TK Islam Athirah 2)