Menanti Peran Pemuda

Author :

Ciri umum pemuda yaitu penuh idealisme, berani dan siap berkorban. Pada setiap fase kehidupan bangsa pemuda tampil dengan idealismenya yang jauh dari kepentingan pribadi dan politik jangka pendek. 

Jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998 adalah contohnya. Setelah demonstrasi berhari-hari dan berani menghadapi militer yang dikendalikan oleh pemerintah, pemuda akhirnya berhasil menguasai gedung DPR dan MPR. Presiden Soeharto pun mengundurkan diri.

Demikian pula pada tahun 1965 saat menghadapi komunis.  Tritura tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) bersama TNI yang setia pada Pancasila membuat Soekarno juga mengeluarkan Supersemar kepada Jenderal Soeharto yang selanjutnya menjadi Presiden.

Tahun 1945 lebih heroik lagi. Teriakan Merdeka atau Mati menjadi kata bertuah yang memberi semangat. Para pemuda dengan gagah berani menghadapi tentara Belanda dan Inggris di Surabaya. Juga di front pertempuran lainnya di Indonesia. Ribuan pemuda jadi syuhada. Pengorbanan pemuda tidak sia-sia. Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada Desember 1949.

Semua berawal pada tahun 1928 saat para pemuda mengucapkan Sumpah Pemuda. Bersumpah bahwa mereka bertanah air satu tanah air Indonesia,  berbangsa satu bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Itulah impian para pemuda yang 17 tahun kemudian baru terwujud di Proklamasi 17 Agustus 1945.

Bahkan saat menjelang proklamasi para pemuda menculik Soekarno dan Hatta dan membawanya ke Rengas Dengklok. Mereka mendapat informasi melalui radio Internasional bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. 

Mereka mendesak bahkan cenderung memaksa agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada saat kekosongan kekuasaan. Jangan sampai terlambat karena Sekutu akan datang ke Indonesia. Akhirnya Soekarno dan Hatta mengikuti saran pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Prediksi para pemuda benar adanya. Tiga bulan kemudian tentara Sekutu di bawah pimpinan Inggris  masuk ke Indonesia. Tentara Belanda ikut membonceng Sekutu ingin kembali menguasai Indonesia. Namun para pemuda telah siap jiwa dan raga untuk mempertahankan kemerdekaan.

Itulah pemuda yang mewarnai sejarah perjuangan bangsa. Idealisme, keberanian, pantang menyerah dan siap berkorban jiwa raga menjadi karakternya. Wajar saja Soekarno pernah berucap "berikan kepadaku 1000 orang tua akan aku pindahkan Gunung Semeru. Berikan kepadaku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia". 

Peran pemuda terus dinantikan untuk menjaga bangsa ini agar tetap dalam koridor Pancasila dan UUD 1945. Termasuk pada tahun 2023 menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Peran pemuda untuk mengingatkan para penguasa jika mereka menyimpang dari konstitusi dan terjebak pada akal bulus kekuasaan dan akal fulus kekayaan.

Peran pemuda juga dinantikan jika konflik di Palestina - Israel dan Rusia - Ukraina menjalar ke Asia Tenggara. Jika ada negara lain yang ingin menguasai Indonesia. Pemuda diharapkan memiliki nasionalisme siap membela negara dengan jiwa dan raga.  Itulah pemuda yang berjiwa pahlawan. Maju tak gentar, membela yang benar.

Previous PostHari Kesehatan Mental Sedunia
Next PostSemoga OTT Terakhir
ARSIP MESSAGE OF THE DIRECTOR