image

Antara Pilpres dan Pemilos : P5 SUARA DEMOKRASI


SELVI, SALSABILA, PANYULA— Saat ini, hampir 70% sekolah di Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Banyak terobosan baru yang dimuat dalam kurikulum ini. Terobosan tersebut dinilai lebih baik dalam hal mendorong pengembangan karakter dan moral siswa dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Salah satu terobosan pionirnya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. P5 merupakan sebuah kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk mencapai karakter dan kompetensi siswa yang sesuai dengan Pancasila.

Sejak awal bulan ini, SMA Islam Athirah Bone sedang melaksanakan P5 dan mengangkat tema Suara Demokrasi untuk siswa angkatan 12, kelas XI SMA Islam Athirah Bone. Tema ini merupakan yang ketiga sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut pada tahun 2022 silam. Ketua Panitia Penyelenggara Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Basri menuturkan, “Pemilihan tema Suara Demokrasi ini merupakan mufakat dari musyawarah rekan-rekan guru, dan juga timing-nya pas sekali, yah. Bertepatan dengan pergantian kepengurusan OSIS periode 2022-2023. Jadi sekalian kita fasilitasi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.”

Beliau juga ditanya mengenai tanggapan beliau terkait adakah korelasi khusus antara tema kali ini dengan pemilihan presiden yang juga sebentar lagi akan digelar. Mengingat diperkirakan ada sekitar 30% siswa SMA Islam Athirah Bone menjadi pemilih pemula di pilpres mendatang. “Secara prinsip, tidak ada hubungan langsung dengan pilpres. Makanya, diadakan dialog akbar.”, pungkas sosok akrab disapa Basri.

Pihak sekolah menitipkan harapan besar terhadap pelaksanaan P5 tema suara demokrasi ini. Mereka berharap dengan dilaksanakannya P5 kali ini mampu membawa perubahan bagi siswa terutama dari segi karakter dan perilaku. Tidak hanya itu, melalui projek ini diharapkan mampu merubah cara pandang siswa terhadap demokrasi, bukan hanya konsep tapi juga praktiknya agar bisa menjadi bekal siswa untuk terjun di masyarakat sebagai warga negara sadar demokrasi.

Tak lupa, Basri menitipkan pesan secara khusus untuk siswa angkatan 12 selaku penyelenggara untuk mengikuti projek ini dengan sungguh-sungguh, saling berkolaborasi dan bersinergi menyukseskan P5 kali ini, dan memetik hikmah dan memperoleh pengalaman sebanyak-banyaknya. Karena hal ini merupakan salah satu bekal peserta didik untuk memasuki dunia kampus

Previous PostSurvei : Adu Elektabilitas 5 Poros Calon Kandidat Ketua OSIS SMA Islam Athirah Bone
Next PostSukseskan Pesta Demokrasi, SMP Islam Athirah Bone Kukuhkan Pengurus KPUS 2023