
Guru yang Memesona
Keberhasilan dalam pembelajaran di kelas tidak hanya ditentukan oleh faktor kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kehadiran sosok guru yang memiliki pesona bagi siswanya.
Pesona atau daya tarik
guru memiliki potensi besar untuk menarik perhatian siswa, sehingga interaksi
pembelajaran dapat berjalan dengan optimal, materi pembelajaran dapat
tersampaiakan dengan lancar, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pesona
merupakan modal individual seorang guru yang tidak dapat dikuasai hanya
berbasis pada pengetahuan teoritis. Pesona guru adalah bentukan dari interaksi
intensif dan berkelanjutan dari proses pembelajaran.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “pesona” merupakan kata benda yang memiliki arti daya tarik atau daya pikat. Sementara untuk kata “memesona” merupakan kata kerja yang berarti menarik perhatian atau membuat kagum. Kata “memesona” jika dikonstruksi dalam sebuah kalimat, dan disandingkan dengan kata benda dapat pula bermakna sifat yaitu sangat menarik perhatian dan mengagumkan. Dengan demikian, yang dimaksud “guru yang memesona” adalah guru yang sangat menarik perhatian atau mengagumkan bagi siswanya. Kemampuan menarik perhatian siswa merupakan kompetensi penting dari seorang guru. Dengan terbangunnya perhatian siswa, maka proses pembelajaran dapat lebih mudah terlaksana.
Hal tersebut
dapat terjadi karena siswa yang tertarik dengan sang guru akan memiliki
motivasi dan tergerak untuk memfokuskan dirinya pada proses pembelajaran.
Kesiapan belajar inilah yang membuat siswa lebih mudah dikondisikan dan
dikelola pada saat pembelajaran berlangsung.
Menjadi guru yang memesona tidak dapat dibentuk melalui proses yang instan, karena membutuhkan proses belajar yang panjang dan praktik intensif yang berkelanjutan dalam keprofesian guru. Tidak jarang di antara kita ketika berjumpa dengan sahabat lama satu sekolahan, akan membicarakan berbagai kenangan termasuk mengenang sosok guru-guru yang memesona di masa lalu.
Performa guru dalam
mengajar yang memperlihatkan berbagai aspek yang menarik perhatian,
menjadikan profil guru tersebut melekat kuat di dalam memori siswanya bahkan
hingga waktu yang lama. Guru yang memesona adalah sosok yang memiliki image
(citra diri) yang mengagumkan, yang melekat dalam diri guru sebagai dampak profesionalitasnya
dalam bekerja.
Aspek-aspek pembentuk guru yang memesona antara lain:
- Penampilan diri: sebagai seorang yang diteladani, akan sulit bagi guru untuk meminta siswanya menjaga kebersihan dan kerapian sementara dirinya sendiri tidak memperlihatkan hal tersebut.
- Menguasai materi pembelajaran: siswa menganggap guru lebih pandai dan lebih tahu dari orang tuanya. Oleh karena itu guru yang menguasai materi dengan baik dan dapat membimbing siswanya memecahkan berbagai masalah pembelajaran.
- Memahami karakter setiap siswa: guru yang mampu memahami karakteristik akan dianggap sebagai milik semua siswa karena dapat "melayani" keberagaman keinginan siswa dalam proses pembelajaran.
- Memfasilitasi siswa mengembangkan diri: kemauan guru untuk memfasilitasi siswanya mengembangkan diri.
- Terampil berkomunikasi: guru yang terampil memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi dan melakukannya dengan gaya yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Mudah bergaul: guru yang mudah bergaul dengan berbagai kalangan akan banyak mudah dikenal oleh lingkungannya.
- Murah hati: guru yang memiliki sikap murah hati adalah guru yang penuh kasih sayang dan bersedia membantu siswanya yang sedang menghadapi permasalahan.
- Sabar: guru yang sabar bermakna guru yang memiliki sifat tenang tidak mudah marah dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan berbagai tindakan.
- Simpatik: berusaha untuk ikut merasakan apa yang dirasakan siswanya.
- Santun: kehalusan dan kebaikan mencakup dalam budi bahasa maupun tingkah lakunya.
- Berakhlak baik: berperilaku terpuji dan memiliki adab yang baik serta tidak melakukan tindakan yang buruk.
- Arif dan bijaksana: mengedepankan pertimbangan dan pemikiran untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga mendatangkan kebaikan
- Mantap: kesungguhan guru dalam menjalankan profesinya dengan penuh kebanggaan dan tanggung jawab.
- Jujur: menjamin bahwa segala informasi yang dikatakan oleh guru memiliki nilai kebenaran.
- Terampil dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran:
kemampuan kreatifnya dalam memanfaatkan sumber belajar dan menggunakan media, sesuai dengan konteks lingkungannya dan memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan jaman.
Semoga kita bisa menjadi guru profesional yang memesona,
khususnya untuk siswa di abad 21 ini, sehingga pembelajaran berjalan sesuai
dengan tujuannya.
Penulis: Farah Nanda Amanah Puri Bima, M.Pd.
(Guru Matematika SMA Islam Athirah 1 Makassar)