
MENCINTAI DALAM DIAM
Penulis : Mursyida, Lc. (Pembina Putri Boarding Athirah Bukit Baruga)
Pernah dengar
kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah yang saling mencintai dalam diam?. Saking
diamnya mereka bahkan setan pun tidak mengetahuinya.
Pada suatu
ketika Fatimah dilamar oleh seorang laki-laki yang sangat dekat dengan
Rasulullah Saw, ia telah mempertaruhkan harta, jiwa, dan kehidupannya untuk
islam, ia selalu menemani perjuangan Rasulullah Saw. Dialah Abu Bakar Ash
Shiddiq. Mendengar kabar itu entah mengapa Ali terkejut, muncul rasa yang dia
pun tak mengerti. Namun dibandingkan Abu Bakar, Ali merasa apalah dirinya, ia
merasa dia hanya pemuda yang miskin, sedangkan Abu Bakar orang yang
kedudukannya dekat di sisi Nabi, segi finansial pun Abu Bakar ialah seorang
saudagar, tentu akan lebih bisa membahagiakan Fatimah.
Melihat dan memperhitungkan itu Ali ikhlas dan bahagia jika
Fatimah menikah dengan Abu Bakar, meskipun hatinya tak bisa membohongi rasa
itu. Rasa cinta yang ia berusaha mengikhlaskannya.
Beberapa waktu berlalu, Ali mendapat kabar bahwa lamaran Abu Bakar
Ash Shiddiq ditolak Fatimah. Kabar itu tentu menumbuhkan kembali harapannya.
Ali kembali mempersiapkan diri, berharap ia masih mempunyai kesempatan.
Ternyata ujian Ali belum berakhir, ia mesti diuji lagi dengan munculnya lelaki yang gagah nan perkasa dan pemberani. Seorang laki-laki yang setan saja lari karena takut kepadanya. Dialah yang diberi gelar Al-faruq, ya, dialah Umar ibn Al Khathab. Ia datang setelah Abu Bakar mundur. Ia yang terkenal dengan pemisah antara kebenaran dan kebatilan.
Lagi, lagi, Ali
harus berusaha ikhlas, Ali ridha jika Fatimah menikah dengan Umar. Namun
beberapa saat kemudian Ali menerima kabar yang membuat Ali semakin bingung,
karena lamaran Umar ditolak. Sahabat Ali pun menyarankan kepada Ali untuk
melamar Fatimah dan akhirnya Ali memberanikan dirinya menemui Rasulullah untuk
menyampaikan maksud hatinya meminang Fatimah untuk menjadi istrinya.
Bagaimana kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah?
Sulit bukan?
Lelah? Pasti.
Sakit? Pasti.
Tapi
percayalah, kalau dia jodoh maka pasti akan ada cara agar dia mendekat.
Alam semesta akan bergerak menyatukan sesuai dengan ketentuan Yang Maha Kuasa.
“Ketika hatimu terlalu berharap
kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan
supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain
Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap
kepada-Nya,” (Imam Syafi’i).