SMP Islam Athirah Makassar Panen Karya P5, Tampilkan Kreativitas Tanpa Batas
Makassar. Suasana meriah dan penuh semangat inovasi kembali mewarnai SMP Islam Athirah Makassar. Hari ini Rabu, (11/12/2024) seluruh siswa dari kelas 7 hingga 9 menggelar acara panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Acara yang digelar hari ini menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas dan kepedulian mereka terhadap isu-isu terkini. Masing-masing kelas mengangkat tema yang berbeda, namun sama-sama relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Siswa kelas 7 menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengangkat tema gaya hidup berkelanjutan, dengan sub tema energi terbarukan atau renwable energy. Mereka berhasil menciptakan berbagai prototype pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya yang sederhana namun fungsional. Karya-karya ini tidak hanya menunjukkan kreativitas siswa, tetapi juga kesadaran mereka akan pentingnya energi bersih untuk masa depan.
Adapun siswa Kelas 8, mereka membawa suasana pemilihan umum ke dalam sekolah. Melalui simulasi pemilu yang melibatkan seluruh siswa, mereka belajar langsung mengenai proses demokrasi. Mulai dari pembentukan partai, logo partai, kampanye, debat visi misi, hingga pemilihan ketua OSIS yang dirancang menyerupai pemilihan presiden dan wakil presiden.
Sebelumnya, siswa telah dibekali pengetahuan tentang demokrasi melalui seminar yang menghadirkan ketua OSIS SMA Islam Athirah dan anggota KPU Kota Makassar.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi siswa pemahaman langsung tentang prinsip-prinsip demokrasi seperti: partisipasi aktif, kebebasan berpendapat, dan pemilihan yang adil. Siswa diajak untuk berpikir kritis dalam memilih calon pemimpin serta menghargai berbagai pendapat yang ada di lingkungan sekolah mereka,” ujar Andi Faridah, salah satu guru pembina projek.
Sesi panen karya terakhir, siswa kelas 9 menampilkan kekayaan budaya lokal melalui beragam pertunjukan dan presentasi. Di antaranya: parodi uang panai, permainan gasing, drama sigajang laleng lipa, tari paduppa dan gandrang, hingga presentasi tentang makna siri' na pacce dan upacara mappadendang.
Karya-karya ini menunjukkan betapa kayanya budaya yang ada di Sulawesi Selatan dan pentingnya melestarikannya.
Muhammad Naqib Ruslan, siswa kelas 9 Al-Khazin, mengungkapkan bahwa acara pane karya ini, para siswa menunjukkan masing-masing kebolehannya.
"Acara Panen Karya ini, sangat menarik dan siswa-siswi juga memiliki antusiasme yang sangat tinggi. Saya banyak belajar tentang kearifan lokal kita dan pentingnya melestarikannya, “ ucapnya
Patris Hasanuddin, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah wilayah Kajaolaliddo, menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kreativitas siswa.
"Kegiatan P5 ini sangat penting bagi peserta didik, untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila guna mendukung perwujudan visi Indonesia emas 2045 mendatang" ujarnya.
Senada dengan Patris Hasanuddin, Hasmawati, Pengawas Sekolah sekaligus perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar, juga merasa takjub dengan hasil karya siswa.
"Saya sangat terkesan dengan kemampuan siswa dalam menyajikan ide-ide kreatif dan inovatif. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan di SMP Islam Athirah Makassar sangat berkualitas, saya juga merasa surprise dengan pembawa acara yang menggunakan bahasa daerah Makassar." pujinya.
Panen karya kali ini juga menggelar launching buku Antologi “Langit Fantasi” Yang ditulis oleh 20 siswa kelas 8 yang dibimbing oleh Hasniwati Ajis, M. Pd., sebagai koordinator literasi SMP Islam Athirah Makassar.
Antologi yang dihasilkan ini sebagai bentuk dukungan sekolah dalam mendukung gerakan literasi di Indonesia dan bagian dari kurikulum merdeka.
Sebagai penutup acara, panitia mengumumkan pemenang dari setiap kelas. Pengumuman ini disambut meriah oleh seluruh siswa. Penghargaan diberikan kepada siswa yang karya-karyanya dinilai paling kreatif, inovatif, dan sesuai dengan tema.
Acara panen karya P5 di SMP Islam Athirah tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga menjadi momen bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan saling menghargai. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi muda yang cerdas, kreatif, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.
Laporan : Andi Hasanuddin, L.c.