image

Asesmen Diagnostik Non Kognitif


Diawal tahun pelajaran baru setelah pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang dilaksanakan selama tiga hari, biasanya peserta didik di sekolah mulai mengikuti pembelajaran secara aktif. Namun, di tahun pelajaran ini, hal tersebut tidak berlaku lagi karena peserta didik menjalankan satu aktivitas yang disebut asesmen diagnostik non kognitif. 

Hari Kamis, tanggal 21 Juli 2022, sebanyak tiga ratusan peserta didik mengikuti asesmen. Asesmen ini diikuti oleh peserta didik kelas VII dan kelas VIII karena tahun ini di sekolah kami SMP Islam Athirah Baruga sudah tahun kedua menerapkan Program Sekolah Penggerak. Bagi peserta didik kelas IX kami juga mengikutkan mereka asesmen diagnostik non kognitif agar para wali kelas benar-benar dapat memahami dan mengetahui karakter dan potensi anak didiknya masing-masing.

Adapun agenda asesmen diagnostik non kognitif ini berlangsung selama sehari dibagi menjadi tiga sesi yaitu, asesmen gaya belajar  menggunakan aplikasi google form dengan perangkat handphone, asesmen kedua yaitu asesmen kesiapan belajar peserta didik, mereka diberikan pertanyaan-pertanyaan yang diramu untuk mengetahui kebiasaan, minat, kedisiplinan, emosional, serta ketiga dengan wawancara langsung satu persatu kepada peserta didik untuk menggali tentang data diri pribadi, keluarga, lingkungan belajar. Tujuan asesmen diagnostik non kognitif ini kepada peserta didik ialah untuk mengetahui psikologis sosial emosi, aktivitas belajar di rumah, latar belakang pergaulan peserta didik dan mengetahui gaya belajar, karakter serta minat peserta didik.  Hal ini dilaksanakan sebelum pemberian perlakuan pembelajaran kepada peserta didik. 

Sebagai implementasi kurikulum merdeka, asesemen diagnostik non kognitif ini disusun oleh guru Bimbingan Konseling yang dijalankan  bersama oleh wali kelas masing-masing. Jadi setiap peserta didik akan memiliki anecdotal record yang dijadikan acuan mendalami siswa. Sekiranya ada temuan dari hasil asesmen baik secara tertulis, lisan atau wawancara yang perlu ditindaklanjuti oleh wali kelas masing-masing dapat dikomunikasikan ke orangtua peserta didik agar dapat membantu dalam keterlaksanaan pembelajaran. 

Bukan hanya asesmen diagnostik non kognitif yang akan diberikan kepada peserta didik, namun juga asesmen diagnostik kognitif seluruh mata pelajaran. Asesmen ini pun akan dijadwalkan sebagai satu aktivitas kegiatan peserta didik.

Previous PostSiswa Kelahiran Jombang Jatim Jadi yang Terbaik di MPLS SMP Islam Athirah Bone 2022
Next PostKepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga Berikan Apresiasi Kepada Puluhan Siswa Berprestasi